A. Latar Belakang
Keberhasilan Thariq Ibn Ziyad dan pasukanya menyebrangi sebuah selat ( yang kemudian selat itu di beri nama sesuai dengan namanya, yaitu selat jabal thariq atau selat kiblatar ), pada tahun 711 M, merupakan fase baru dalam perjalanan sejarah politik kekuasan Islam di benua Eropa, khususnya andalusia atau Spanyol. Sebab, ketika wilayah Spanyol berada di bawa kekuasaan umat Islam, negara–negara yang berada di kawasan tersebut menjadi makmur dan maju, bahkan menjadi saingan kekuasaan dan kebebasan Bani Abbas di bagdad situasi itu berubah total ketika konflik intern dan Ekstern mewarnai kehidupan politik umat Islam di Spanyol, sampai pada akhirnya umat Islam terusir dari Spanyol pada tahun 1492 M. Keruntuhan ini membawa dampak negatif bagi perkembangan Islam di kawasan benua Eropa.
Pada saat yang sama, umat Islam di kawasan Asia Tenggara sedang mengalami masa–masa keemasannya. Hal itu di tandai dengan munculnya beberapa kekuasaan politik Islam yang terwujud dalam bentuk kerajaan–kerajaan Islam. Keberadaan umat Islam di Asia tenggara di akui eksitensinya sebagai bagian integral dari dunia Islam. Oleh karena itu, masyarakat muslim di kawasan ini banyak yang menyebarkan agama Islam ke berbagai daerah Asia lainnya dan daerah Timur jauh, sehingga agama Islam mengalami perkembangan dan kemajuan pesat di dalam berbagai bidang kehidupan.
Berbeda dengan situasi dan kondisi di kawasan Asia tenggara dan daerah Asia lainnya serta daerah Timur jauh. Bangsa barat yang telah mampu mengusir umat Islam dari daratan Eropa. Berusa untuk bankit dari ketinggalannya. Semangat kuat dan etos kerja yang baik akhirnya masyarak Barat berhasil menemukan berbagai penemuan dalam bidang sains dan Tekhnologi. Keberhasilan mereka dalm bidang-bidang tersebut merupakan hasil dari proses transfer. Ilmu pengetahuan dari umat Islam berkuasa di Spanyol.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana masuknya pengaruh Islam ke Daerah Thailand, Philipina, Jepang, Korea, Dan Cina ?
1. Bagaimana jalur masuknya pengaruh Islam ke daerah Thailand, Philipina, Jepang, Korea, dan Cina ?
2. Bagaimana peradaban dan kepercayaan masyarakat sebelum datangnya pengaruh Islam ?
3. Bagaimana cara penyebaran Islam dalam masyarakat ?
b. Perkembangan Islam di daerah Asia dan Timur jauh seperti apa ?
1. Seperti apa perkembangan Islam dari sisi penganut ?
A. Tujuan
1. Siswa dapat mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan Islam ke daerah Asia lainnya dan daerah Timur jauh.
2. Siswa diharapkan dapat menjelaskan proses masuknya Islam ke daerah Thailand
3. Siswa dapat menyebutkan jalur masuknya islam ke Philipina, Korea, dan Cina
4. Siswa dapat menyebutkan jalur masukanya Islam di Jepang
5. Siswa dapat menjelaskan cara penyebaran Islam di Philipina
6. Siswa dapat atau mampu menjelaskan peradaban dan ke percayaan masyarakat Philipina sebelum Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN KEDAERAH ASIA LAINNYA DAN TIMUR JAUH
A. Masuknya pengaruh Islam ke daerah Thailand, Philipina, Jepang, Korea, dan Cina
1. Jalur masuknya pengaruh Islam ke daerah Thailand, Philipina, Jepang, Korea, dan Cina.
a. Islam di Thailand.
Agama Islam diperkirakan datang ke Thailand pada sekitar abad ke-10 M. yang dibawah oleh para pedagang Arab dan India. Karena mereka memainkan peranan dalam sektor ekonomi negara itu, raja mengizinkan masyarakat muslim untuk tinggal di bangkok terpisah dari masyarakat asli, karena mereka kurang suka tinggal bersama masyarakat asli yang memelihara babi. Masyarakat Thailand menyebut umat Islam dengan istilah Khek Islam. Umat islam yang tinggal di Thailand pada umumnya merupakan keturunan saudagar muslim Arab dan India yang telah menetap dan menyatu dengan peduduk asli. Mereka ini yang kemudian banyak berperan dalam proses penyebaran Islam di Thailand.
Dalam pekembangan selanjutnya, agama Islam dikembangkan oleh orang-orang islam yang menjadi tawanan kerajaan Siam ( Thailand ) yang berasal dari kerajaan Pasai. Termasuk raja Zainal Abidin yang ketika itu menjadi tawanan kerajaan Siam. Mereka keluar dengan tebusan yang sangat mahal harganya. Diantara tawaran itu ada yang tetap memilih tinggal di Thailand dan menyebarkan agama Islam disana.
Ketika suasana damai, hubungan antara pasai dan thailand terjadi hubungan baik kembali. Suasana semacam ini mendorong umat islam yang berasal dari Pasai untuk datang ke Thailand untuk menyebarkan agama Islam dikalangan peduduknya.
Disamping itu, agama Islam yang masuk kedaerah Thailand juga berasal dari wilayah malaka. Ketika kerajaan itu mengalami kemajuan pesat, banyak saudagar dari berbagai negara dan bangsa yang singgah dimalaka, termasuk saudagar yang berasal dari Thailand.
Akan tetapi ketika terjadi konflik antara kerajaan Malaka dan kerajaan Siam, hubungan itu menjadi renggang kembali dan putus. Keadaan seperti itu desebabkan oleh tekanan kerajaan Siam kepada Sultan Muzzafar Syah (1424-1444 M), agar tetap tunduk kepada kerajaan Siam dan membayar upeti. Tetapi keinginan itu ditolaknya, sehingga kerajaan Siam menyerang Malaka dibawah pimpinan Awi Chakri, serangan itu gagal, dan tentara Awi Chakri kembali ke Siam.
Akan tetapi beberapa tahun kemudian, tentara Siam datang menyerbu kembali dan menduduki Pahang dibawah pimpinan panglima Dewa Sure. Tetapi pada masa pemerintahan Sultan Mansyur Syah ( 1444 – 1477 M ), tentara Siam dapat diusir kembali ke Siam, dan Dewa Sure ditahan, namun ia mendapat perlakuan yang baik. Bahka putrinya Wanangsar dijadikan istri oleh Sultan Mansyur Syah. Hal itu dimaksud untuk menghilangkan rasa permusuhan antara dua kerajaan tersebut. Dengan demikian, agama Islam mengalami perkembangan yang baik di Thailand.
b. Philipina
Diperkirakan agama Islam datang ke wilayah Philipina pada abad ke-6 M dan ke-7 M. hal itu dapat dibuktikan berdasarkan makam yang ditemukan dibeberapa tempat di Philipina yang ditulis huruf Arab. Para da’I yang datang di wilayah tersebut berasal dari Hadramaut melalui jalur Hindia dan Samudra Hindia. Mereka sangat berperan penting dalam proses pentebaran Islam di daerah Philipina.
Salah seorang muballig yang pertama kali datang ke pulau Mindanau pada tahun 1475 M, adalah kebungsuan keturunan Syarif yang berasal dari Mekkah. Sedangkan pada wilayah lain, yaitu pulau Sulu, agama Islam disebarkan oleh se3orang Syyid Abdul Aziz. Ia yang mengislamkan raja Malaka pertama, paramesuara atau permaisura.
Kemudian muballig lain yang menyusul kedatangan para da’i sebelimnya adalah Syyaid Abu Bakar. Ia juga menyebarkan agama islam di pulau Suru.demi kelangsungan umat islam dalam menyebarkan ajaran agama ini Sayyid Abu Bakar mendirikan sebuah kerajaan islam dibawah pimpinan Muhammad Kebungsuan. Ia sebagai Sultan Mindanau pertama, namun belum lama berdiri, datanglah bangsa portugis 1543 M. yang menyebarkan ajaran kristen. Kedatangan portugis dibawah pimpinanVilla jobos, mendapat perlawana dari purta Muhammad Kebungsuan yang bernama Syarif Makaalang.
Kedatangan bangsa portugis ini diikuti pula oleh bangsa eropa lainnya, yaitu bangsa Spanyol dibawa pimpinan Legazpi. Tujuan kedua bangsa ini sama, yaitu ingin menyebarkan agama Kristen, menguasai sektor perekonomian, dan mencari kejayaan, atau sering pula disebut dengan istilah G 3, yaitu Gold, Glory dan Gospel.
Kedatangan bangsa Spanyol juga mendapat tantangan dari perlawanan keras dari rakyat Philipina, Terutama dari umat islam yang telah memiliki kekuatan besar dengan berdirinya Kesultanan Buayan, Sulu dan Manguindanau. Memojokan, yaitu bangsa Moro. Julukan itu melekat sampai sekarang.
Bangsa ketiga yang datang kedaerah Philipina adalah bangsa Amerika pada bulan mei 1898 M. dibawah pimpinan Comodore Dewey dan berhasil menghancurkan kekuatan tentara spanyol di Manila. Di bawah kekusaan Amerika, semula umat islam mendap kebebasan untuk menyebarkan ajara agama islam. Akan tetapi setelah melihat agama ini berkembang dengan baik, pemerintahan kolonial tersebu mengekang gerak pertumbuhan umat islam, sehingga kebebasan beragama bagi masyarak philipina tidak lagi terjamin dengan baik. Di samping itu, masyarakat yang bukan beragama islam diberikan kelonggaran dalam melawan umat Islam. Sedangkan gerakan yang di lakukan masyarakat muslim. Selalu diawasi dan diberi hukuman bila mengadakan perlawanan.
Dalam menghadapi setuasi seperti ini, umat islam di bawah pimpinan Datuk Mundi dan datik pinang, mengadakan perlawanan terhadap pemerinta Amerika dan penduduk non muslim. Meskipun umat islam memenagkan perlawanan itu, tetapi Amerika selalu memeberikan bantuan kepada pendudk non muslim, dengan membuat undang-undang Pax American, yaitu memperbohlekan daerah-daerah umat islam didiami oleh penduduk non muslim, dan melaran umat islam yang berada di luar daerah itu untuk memasuki wilayah tersebut. Dengan demikian, umat islam philipina terisolir dari dunia luar.
Situasi seperti itu tampaknya memang sengaja diciptakan oleh Amerika, agar tujuan kolonisasinya tercapai. Bom waktu yang diciptakan oleh Amerika menyebabkan terjadinya konelik berkepanjangan antara penduduk muslim yang kebanyakan berdiam di wilaya selatan denagan penduduk non muslim yang menduduki wilaya bagian utara. Konflik itu baru berakhir setelah penandatanganan perdamaian antara ketua MNLF ( Moro National Liberty Front atau Front penbebasan Nasional Moro ), Nur Misuari dengan Prisiden Videl V Ramos di Jakarta tanggal 2 September 1996. Perdamain itu berhasil berkat kerja keras dan keingina semua pihak untuk menggalkan persetruan. Dalam hal ini peran OKI ( Organisasi Konfrensi Islam ) yang di wakili oleh Sekjen OKI, Muhammad Muksin, dan faslitator Indonesia, Wirjono Sastrohandojo sangat besar, di samping MNLF dan pemerintah Philipina. Denga perdamaian ini, diharapkan umat Islam Philipina dapat membagun negerinya bersama-sama masyarak non muslim, guna mencapai kesejahtraan mereka. Di samping itu umat Islam dapat mengembangkan dan menyebarkan ajaran Islam dengan damai, tampa harus mandapat tantangan dari pihak-pihak yang tidak menginginkan keberadaan umat Islam di negeri tersebut.
c. Jepang
Berbeda dengan negara lainnya, agama Islam baru masuk ke negara sakura ( Jepang ) pada abad ke – 2 M. Setelah terjadinya perang dunia II. Hal itu di sebabkan karena jauh sebelumnya, Jepang menutup diri dari dunia luar. Sehingga tak heran jika masyarakatnya tidak mengenal agama Islam.
Setelah Jepang membuka diri dan melakukan kontak dengan negara – negara luar, masyarakatnya baru mengetahui adanya agama Islam, terutama dari negara – negara jajahannya serta sekutu Jepang, seperti Turki. Hubungan Turki – Jepang membawa dampak positif bagi perkembangan agama Islam di Jepang. Karena kedua negara itu merupakan sekutu kuat dalam perang dunia I.
Pada bagian pertama abad ini, ketika terjadi perang antara Jepang dengan Rusia banyak penduduk muslim Rusia yang melarikan diri ke Jepang karena aktifitas mereka dalam perlawanan melawan tentara Rusia. Di antara adanya Abdul Rasyid Ibrahim. Abdul Rasyid Ibrahim ini merupakan teman Jenderal Akashi. Dengan bantuan Jenderal ini, ia dapat memasuki Jepang tahun 1327 H.
Setelah di Jepang Abdul Rasyid berdakwah kepada penduduk jepang, sehingga banyak yang masuk Islam. Diantaranya adalah Konaru dan Yama Oka. Keduanya sempat melaksanakan haji tahun 1327 H. dan Abdul Rasyid sendiri meninggal tahun 1364 H.
Perkembangan Islam lebih baik lagi setelah perang dunia II. Banyak tentara Jepang yang kembali kenegaranya dengan membawa ajaran Islam. Dakwah mereka dilakukan secara terorganisir dengan rapi, dan juga dakwah yang dilakukan secara individual kepada keluarganya. Diantaranya adalah Haji Umar Meta yang mendirikan organisasi Islam tahun 1380 H. Dr. Syauki Futaki yang mendirikan rumah sakit besar di Tokyo Jepang. Melalui dialah banyak karyawan dan dokter rumah sakit tersebut yang memeluk Islam. Dr. Syauki Futaki terpilih sebagai ketua JIC ( Japang Islamic Congres ). Organisasi inilah yang pernah menyelenggarakan Seminar Islam Internasional di Tokyo pada bulan Juli 1918 M. Kongres ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh Islam Internasional, seperti Araf, Ma’ruf dawalibi, HM. Rasyid, dan Mr. Roem dari Indonesia.
Japang Islamic Congres menjadi bantuan dari raja Faisal untuk mendirikan mesjid yang akan dijadikan sebagai markas kegiatan sosial pendidikan dan sosial keagamaan. Dari sinilah di harapkan Islam dapat tersebar ke seluruh pelosok Jepang.
d. Korea
Agama Islam masuk Korea pada tahun 1955 M. yang di bawah oleh Abdurrahman dan Zubair Kochi. Keduanya adalah imam rohani tentara Turki yang dikirim ke Korea dalam misi perdamaian antara Korea Utara dengan korea Selatan. Orang Korea yang pertama masuk Islam adalah Umar Kim jin Kyu, Haji Muhammad Yoon, dan Haji Sabir Suh. Pada tahun 1959 M. Umar Kim jin Kyu dan Haji Sabir Suh melaksanakan ibadah haji ke Mekkah. Sekembalinya dari tanah suci, mereka aktif berdakwah, sehingga agama Islam menyebar dengan baik.
Kedatangan agama Islam ke negeri korea, membawa dampak positif bagi negeri itu. Hal itu terlihat semakin rapatnya hubungan antara Korea Selatan dengan negara-negara muslim lainnya, terutama dalam sektor ekonomi. Untuk itu, pemerintah Korea mengizinkan didirikannya mesjid dan tempat-tempat peribadatan lainnya. Pada tahun 1963 M. di Seoul, didirikan sebuah mesjid atas prakarsa Persatuan Umat Islam Korea ( OKIS = Organization of Korea Islamic Societies ) di bawah pimpinan Haji Sabri Suh.
Mesjid-mesjid yang didirikan dijadikan sebagai wadah untuk Syiar Islam. Pada tahun 1980 M. di Yang In didirikan sebuah Perguruan Tinggi Islam yang terdiri dari 15 Fakultas. Empat diantaranya merupakan fakultas Syari’ah, Bahasa Arab, Ilmu perbandingan Agama, dan fakultas Sejarah Islam. Di perkirakan saat ini penduduk Korea selatan yang beragama Islam lebih dari 21 ribu orang.
e. Cina
Diperkirakan agama Islam masuk ke Cina abad ke-10 M. yaitu masa pemerintahan dinasti Tang (618-907). Agama Islam masuk kenegeri Cina melalui jalur perdagangan darat dan laut, yang disebut “Jalur Sutera”. Para pedagang yang berasal dari Arab selain untuk berdagang, mereka juga menyebarkan agama Islam. Oleh karena itu, mereka sering disebut dengan Hui-Hui Shew atau Tsing Ching Chew, yang berarti agama yang suci.
Orang yang pertama kali menyebarkan agama Islam adalah Saad ibn Abi Waqqash yang meletakkan batu pertama pembangunan mesjid Kanton, yang terkenal dengan Wai-Shin-zi, yakni mesjid untuk kenangan kepada Nabi saw. Dalam cerita Cina ditulis oleh Lui Tshich pada abad ke-18 M. menyebutkan bahwa ketika Saad idn Abi Waqqash kembali ke Arabia setelah lama menetap di Kanton, khalifah Usman mengirimnya kembali sebagai utusannya kepada kaisar Tiongkok. Akan tetapi ia sendiri tidak sempat kembali ke Arab, karena ia meninggal di Kanton. Dan kuburannya hingga kini terawat dengan baik.
Ketika khalifah Al-Manshur dari dinasti abbasiyah berkuasa di Bagdad, kerajaan hasuan Tes Theung di Cina meminta bantuan kepada khalifah untuk memerangi pemberontak. Permintaan itu dikabulkan. Khalifah mengirim sekitar 4000 tentara untuk membantu kerajaan tersebut. Pasukan berhasil nerebut beberapa kota penting di Cina.
Diantara tentara itu ada yang kembali ke Bagdad, dan ada pula yang menetap tinggal di Cina mereka menyebarkan ajaran Islam dan menikah dengan perempuan-perempuan setempat. Melalui cara seperti itulah antara lain agama Islam berkembang di Cina. Sebab dari anak cucu mereka itulah diharapkan lahir pemimpin-pemimpin Islam terkemuka di kemudian hari. Diperkirakan jumlah penduduk muslim di Cina sekitar 20 juta atau sekitar 2 % dari jumlah penduduk Cina yang ada pada tahun 1996 M.
2. Peradaban dan Kepercayaan Masyarakat Sebelum Datangnya pengaruh Islam
Secara umum dapat dikatakan bahwa peradaban yang tumbuh dan berkembang pada suatu masyarakat, sangat dipengaruhi oleh ajaran setempat. Seperti kebudayaan yang dipengaruhi oleh aliran Konfusianisme, Taoisme dan Bhudisme. Aliran ini mempengaruhi seluruh Asia lebih dari 2000 tahun lalu. Ketiga kepercayaan itu mengilhami sistem pendidikan, seni, sastra, perundangan, dan sosial, serta yang lainnya. Dalam bentuk kesadaran kolektif yang mendasari hidup bermasyarakat di Asia.
Pengaruh Konfusianisme yang paling besar adalah di Cina, Jepang, Korea, Vietnam, dan sekitarnya. Ajarannya yang menganggap bahwa menusia adalah bagian dari alam semesta. Oleh karena itu manusia harus berhubungan secara baik dan harmonis dengan alam sekitarnya. Penganut kepercayaan ini selalu berusaha bersikap ksatria, manusia bangsawan, orang bijak, dan manusia yang berhati lapang.
Dalam kehidupan sosial, kepercayaan ini banyak berpengaruh bagi kehidupan masyarakat di beberapa negeri Asia. Sehingga orang yang menganutnya, merasa berkewajiban untuk selalu berbuat demi sesama umat manusia.
Adapun ajaran Taoisme mengandung nilai-nilai luhur yang penuh dengan kebajikan. Kebajikan pertama adalah Wu-Wei, yakni jangan memaksa atau tidak mencampuri. Kepercayaan ini juga mengajarkan kelembutan, rendah hati, sikap takluk, menerima apa adanya, dan berserah diri.
Dalam ajaran agama Budha atau Budhisme diajarkan tentang berbagai hal yang menuju kepada kebebasan. Kerena Budha sendiri mengajarkan untuk menyerahkan diri dan membimbing manusia menuju kebebasan.
Ajaran-ajaran tersebut di atas mempengaruhi pola pikir pemeluknya. Sehingga dalam peradabannya juga dapat kita lihat adanya pengaruh dari ajaran tersebut.
Dalam pengembangan peradaban yang mereka ciptakan, juga sangat terasa pengaruh ajaran tersebut. Hasil peradaban yang mereka ciptakan, seperti bangunan Kuil, candi dan sebagainya, sangat erat kaitannya dengan semangat keagamaan dan kuatnya arus aliran kepercayaan yang mereka anut. Kelemahan dari semua ajaran itu adalah bahwa semua yang melekat dengan kehidupan ini adalah penderitaan.
Kepercayaan mereka terhadap Tuhan, hanya bersifat kemanusiaan, artinya bahwa Tuhan yang disembahkan adalah hasil dari rekayasa manusia, bukan tuhan sebenarnya. Karena manusia diciptakan tanpa diberi petunjuk siapa pencipta sebenarnya. Oleh karena itu, Tuhan memberikan petunjuk melalui seorang utusan yang dalam agama Islam disebut Rasul. Memang mereka bisa mengetahui tentang perlunya menyembah Tuhan, tetapi penyembahanitu masih dalam kekeliruan. Karena yang disembah mereka bukanlah pencipta sebenarnya, melainkan ciptaan belaka.
Kita tahu bahwa aliran-aliran tersebut adalah ajaran manusia belaka, tidak mempunyai nilai-nilai Ilahiyah. Oleh karena itu, kepercayan mereka belum benar, dan terus berada dalam kesesatan, meskipun ajaran itu berguna bagi kehidupan manusia di dunia. Inilah kepercayaan yang dianut sebagian Asia sebelum kedatangan agama Islam. Dan kebudayaan mereka juga dipengaruhi oleh aliran kepercayaan masyarakat itu sendiri, seperti yang mereka ciptakan dalam bentuk bangunan candi dan bangunan kuil-kuil.
Secara berangsur, aliran kepercayaan itu berubah setelah kedatangan agama Islam, meski pun tidak semuanya melepaskan ajaran agama lam mereka. Seperti masyarakat Thailand, dan sebagainya.
3. Cara Penyebaran Islam dalam Masyarakat
Islam merupakan suatu agama suci yang lahir di tengah-tengah kegersangan kehidupan moral umat manusia. Agama ini membawa kedamaian bagi para pemeluknya. Jika mereka mau mengamalkan ajaran Islam secara murni dan konsekuen. Pesan yang disampaikan rasulullah kepada umat manusia, khususnya umat Islam bertujuan agar manusia terbebas dari berbagai kesengsaraan kehidupan duniawi dan ukharawi. Mereka dianjurkan untuk selalu berpegang teguh terhadap agama dam keyakinan mereka.
Sejak kelahirannyam agama Islam selalu disebarkan dengan cara-cara damai. Jika terjadi pertempuran, hal itu hanya merupakan upaya pertahanan diri dari berbagai kemungkinan serangan yang akan mengahncurkan Islam itu sendiri, yang datang dari kelompok orang yang tidak senang terhadap agama Islam. Karena kata dasar Islam itu sendiri mempunyai makna kedamaian.
Sepeninggal Rasulullah Saw. Agama Islam terus disebarkan oleh umat Islam, baik melalui cara-cara perkawinan, pendidikan, atau melalui cara perdagangan yang dibawa oleh para saudagar muslim ke berbagai penjuru. Para penguasa muslim juga tidak ketinggalan, mereka membantu para da’I untuk menyebarkan agaa Islam ke segenap lapisan masyarakat, dengan tanpa paksaan.
Ketika kekuasaan umat Islam telah menyebar keberbagai belahan dunia, banyak masyarakat setempat yang dengan suka rela memeluk agama Islam. Karena mereka mengetahui, bahwa didalam ajaran agama ini tidak ditemukan adanya perbedaan kelas sosial ekonomi, lantaran mereka orang miskin. Semua memiliki hak yang sama, tidak ada perbedaan antara umat manusia, yang ada hanyalah perbedaan tingkat ketaqwaan kepada Allah SWT.
Saat agama Islam menyebar ke India, kemudian kedaerah sekitarnya, seperti Gujarat, yang terus menyebar ke Indonesia dan Malaka, Johor, kemudian ke Thailand, Philipina, Jepang, Korea, Cina dan wilayah Asia lainnya, dilakukan secara damai, tidak dengan paksaan apalagi dengan cara-cara kekerasan.
Penyebaran tersebut sebagian besar dilakukan oleh para saudagar muslim, yang menjajakan barang dagangan mereka kenegeri tersebut sambil menyebarkan dan mengembangkan agama Islam. Apabila mereka singgah disuatu tempat atau negeri, para saudagar disamping menjajakan barang dagangan, mereka juga tidak lupa menyebarkan misi Islam kepada masyarakat dan para penguasa setempat. Disamping itu, karena kebanyakan para saudagar tersebut tidak banyak yang membawa istri, banyak diantara mereka yang mengawini wanita-wanita setempat. Dari hasil perkawinan itu, menghasilkan kelompok masyarakat muslim baru, yang kemudian turut andil dalam menyebarkan dakwah Islam. Selain itu, sikap toleransi juga merupakan cara dakwah yang baik.
Dengan cara-cara seperti itulah, agama Islam yang tersebar dinegeri-negeri, seperti Indonesia, sampai sekarang tetap diakui keberadaannya sebagai agama resmi negara, dan mayoritas penduduk Indonesia adalah masyarakat muslim.
B. Perkembangan Islam di Daerah Asia dan Timur jauh
1. Perkembangan Islam dari sisi Penganut
Setelah mengalami perjalanan sejarah yang cukup panjang, Islam di Wilayah Asia dan di negara-negara Asia dan Timur jauh, merupakan perkembangan yang berjalan dengan damai dan kekeluargaan. Dinamika sejarahnya mengalami pasang surut. Semuanya itu merupakan bukti dari perkembangan sejarah Islam dari masa kemasa.
Perkembangan Islam di negara-negara Asia dan Timur jauh, merupakan perkembangan yang berjalan dengan damai dan kekeluargaan. Mulai dari negeri asalnya, menuju ke India, terus ke Malaka, Indonesia, Birma, Cina, Korea, Thailand, Philipina, Jepang, Malaysia, Singapore dan Brunei Darussalam.
Di Indonesia, agama Islam mengalami perkembangan dengan pesat. Setelah sekian lama agama ini menjadi agama negara. Hal itu terjadi karena penyebaran Islam itu juga merembes kepenguasa atau kerajaan, baik melalui perkawinan, maupun dakwah langsung. Adapula tokoh Muballigh atau karena wibawa atau keberhasilannya.
Masyarakat kemudian secara perlahan berkembang menjadi agama negara. Kerajaan Islam yang pernah berdiri dan berkembang ke Indonesia adalah kerajaan Islam Aceh, kerajaan Islam Demak, kerajaan Islam Pajang, kerajaan Islam Mataram, Kerajaan Islam Cirebon, dan kerajaan Islam Banteng, serta beberapa kerajaan Islam yang berada di luar Pulau Jawa, seperti Sulawesi dan Kalimantan.
Melalui kerajaan-kerajaan Islam tersebut, agama Islam tersebar melalui berbaga cara yang baik, sehingga kian hari penganutnya bertambah, dan kekuasaan Islam meluas hampir keseluruh kepulauan di Nusantara.
Perkenbangan Islam di Thailand yang paling maju terdapat dibagian selatan, yaitu daerah Patani karena berdekatan dengan Malaka. Daerah bagian selatan ini disebut Patani, yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Sedangkan perkembangan Islam di Philipina, juga berada di bagian selatan, yaitu di Pulau Mindanao. Karena mendapat hambatan dari berbagai sektor kehidupan, umat Islam di Phlipina Selatan amat terkebelakang, bila dibandingkan dengan yang berada di daerah atau di negara tetangga lainnya, seperti Malaysia.
Pada saat ini diperkirakan penduduk muslim di Philipina Selatan tak kurang dari 5 juta penduduk. Mereka pada umumnya terkebelakang baik dalam bidang pendidikan, sosial, ekonomi, dan sebagainya. Untuk mewujudkan cita-cita negara Islam, di wilayah Philipina Selatan telah dibentuk MNLF ( Moro National Liberty Front ), yang dipimpin oleh Nur Missuari. Perjuangan mereka itu baru dapat terealisir dengan diadakannya perjanjian perdamaian antara MNLF dengan pemerintah Philipina yang diadakan di Jakarta pada tanggal 2 September 1996.
Sementara itu, perkembangan Islam di Malaysia boleh dibilang cukup baik. Hal ini dapat dilihat, khususnya dewasa ini, pemerintahan Mahathir Muhammad sangat peduli dengan perkembangan agama Islam. Hampir semua sektor yang dikembangkan bercirikan Islam. Negara ini telah mendirikan Bank Islam yang merupakan salah satu Bank Islam yang cukup maju dikawasan ini.
Dewasa ini jumlah umat Islam di Malaysia sekitar 52 % dari jumlah penduduk Malaysia keseluruhan, yaitu sekitar 6 juta penduduk. Kebanyakan diantara mereka adalah warga atau etnis Melayu, meskipun terdapat etnis lain yang beragama Islam.
Adapun masyarakat Korea umumnya beragama Kong Hu Cu, Kristen dan ada juga yang tak beragama. Islam sebagai agama baru, berkembang cukup baik. Hal ini dapat dilihat misalnya pada tahun 1967 lahir sebuah organisasi Islam dengan nama The Korean Muslim Federation, yang menerbitkan sebuah koran, yaitu Korea Islam Herald yang mendapat pengakuan dari pemerintah. Sebagai tempat ibadah, didirikan sebuah mesjid yang berfungsi juga untuk pusat kajian agama Islam. Jumlah penduduk muslim di Korea sekarang ini kurang lebih dari 21 ribu orang, 40 % diantara mereka telah menamatkan pendidikan Tinggi yang tersebar dibeberapa daerah, seperti di Konju dan Seoul.
Di Jepang, perkembangan Islam menjadi lebih besar setelah munculnya wadah umat Islam yaitu Japan Islamic Congres ( JIC ) yang diketuai oleh Dr. Syauqi Futaki. Hal itu terjadi setelah perang dunia II. Karena banyak tentara Jepang yang pergi perang dan kembali dengan ajaran baru, yaitu Islam. Jumlah penduduk Jepang yang beragama Islam sekarang diperkirakan labih dari 70 ribu jiwa, yang tersebar diberbagai wilayah di Jepang.
Dakwah Islam yang dilakukan oleh para penganut Islam, telah banyak mengundang simpati masyarakat banyak, diantaranya kaum intelektual, anggota parlemen dan sebagainya. Mereka menyatakan masuk Islam dengan kesadaran sendiri, disamping Undang-Undang Jepang tidak melarang masyarakatnya untuk memilih agama yang diyakininya meskipun agama yang dianut mayoritas penduduknya adalah Budha dan Sinto. Jadi ada semacam toleransi beragama di Jepang, sehingga agama Islam cukup berkembang dengan baik di negeri matahari terbit itu.
Perkembangan Islam di Cina amat berbeda dengan perkembangan Islam diluar negeri tirai bambu itu. Meskipun agama Islam lebih dulu masuk kewilayah ini dibanding ke Negara Korea dan Jepang, misalnya, Islam banyak mengalami kendala dalam proses perkembangannya. Terutama pada masa diberlakukannya ideologi komunisme, yang anti agama. Umat Islam mendapat tekanan dari berbagai sudut sehingga mengalami kesulitan untuk mengembangkan Agama Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar